Penyebab ODGJ: Mulai dari Putus Cinta, Tekanan Hidup, Hingga ke Peu pungo-Pungo Droe



ODGJ: Mulai dari Putus Cinta, Tekanan Hidup, Hingga ke Peu pungo-Pungo Droe

Oleh: Siti Hajar

 

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di jalanan terus meningkat, terutama di kawasan Darussalam, Kajhu Baitussalam, serta di sekitar Pasar Aceh Peunayong. Fenomena ini semakin mengkhawatirkan dan menimbulkan pertanyaan besar: apa yang menyebabkan begitu banyak orang mengalami gangguan jiwa?

Menurut laporan dari detik.com 21 ribu warga Aceh mengalami gangangguan jiwa (7 Februari 2025). Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh terus menerima pasien ODGJ dengan berbagai latar belakang. Ada banyak faktor yang menyebab seseorang sampai mengalami gangguan jiwa. Diantaranya disebutkan adalah faktor sosial, ekonomi, dan trauma masa lalu menjadi pemicu utama meningkatnya kasus gangguan jiwa di Aceh.

Mari kita lihat satu persatu penyebab utama ODGJ yang sering terjadi di Aceh dan juga wilayah lain di Indonesia.

1. Putus Cinta

Putus cinta bisa menjadi pemicu gangguan jiwa bagi individu yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pasangannya. Dalam budaya Aceh, pernikahan memiliki nilai yang sangat tinggi, sehingga kegagalan dalam hubungan dapat memicu depresi berat hingga gangguan jiwa.

2. Tekanan Hidup

Tekanan hidup seperti masalah ekonomi, kehilangan pekerjaan, atau kemiskinan ekstrem sering menjadi faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental. Beban hidup yang berat tanpa dukungan yang memadai dapat membuat individu merasa putus asa dan kehilangan kontrol atas pikirannya.

3. Kena Guna-Guna

Kepercayaan terhadap praktik mistis dan sihir masih kuat di Aceh. Banyak masyarakat yang percaya bahwa seseorang bisa mengalami gangguan jiwa akibat terkena guna-guna atau santet. Meskipun hal ini belum terbukti secara ilmiah, namun dalam beberapa kasus, keyakinan yang mendalam terhadap santet dapat menyebabkan gangguan psikologis yang nyata.

4. Keturunan

Gangguan jiwa juga bisa bersifat genetik. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa, maka risiko seseorang mengalami hal yang sama menjadi lebih tinggi. Faktor genetik ini dikombinasikan dengan faktor lingkungan dapat mempercepat munculnya gangguan mental.

5. Tsunami

Bencana alam seperti tsunami Aceh tahun 2004 meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat Aceh. Banyak korban yang kehilangan keluarga, harta benda, dan tempat tinggal. Trauma pasca-bencana ini dapat berkembang menjadi gangguan jiwa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Konflik Aceh

Selama puluhan tahun, Aceh mengalami konflik bersenjata yang menyebabkan banyak korban jiwa dan penderitaan bagi masyarakat. Banyak orang yang mengalami kekerasan fisik dan mental selama konflik. Trauma berkepanjangan ini menyebabkan banyak penyintas mengalami gangguan jiwa.

7. Kena Saraf Otak karena Pukulan

Kekerasan fisik yang menyebabkan cedera pada otak dapat menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa. Pukulan atau benturan keras di kepala dapat merusak fungsi otak dan menyebabkan perubahan perilaku, halusinasi, atau hilangnya kendali atas emosi.

8. Kalah Pemilu

Tidak sedikit laporan menjadi ODGJ karena kalah pemilu atau gagal menjadi anggota dewan. Sudah mengeluarkan banyak biaya, utang sana-sini. Hasil hitung suara ternyata tidak terpilih.-tidak cukup suara. Akhirnya pusing dengan utang dan putus urat saraf. Sungguh menyedihkan!

9. Peu Pungo Pungo (Buat Gila Sendiri)

Fenomena "peu pungo pungo" atau berpura-pura gila untuk menghindari kasus hukum atau masalah tertentu sering ternyata di negera kita. Ada individu yang dengan sengaja menunjukkan perilaku tidak normal agar terbebas dari hukuman atau tanggung jawab sosial. Tidak ada hukum bagi orang gila. Namun, dalam beberapa kasus, pura-pura ini bisa berujung pada gangguan jiwa yang nyata.

Fenomena ODGJ di Aceh tidak dapat dianggap remeh. Faktor penyebabnya sangat kompleks dan beragam, mulai dari tekanan emosional hingga trauma sosial yang mendalam. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam memberikan dukungan bagi ODGJ, baik dalam bentuk perawatan medis, dukungan sosial, maupun rehabilitasi psikologis. Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh dan lembaga terkait perlu memperkuat program pemulihan mental serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa agar angka ODGJ tidak terus meningkat.

Namun satu yang harus diingat apapun alasan penyebab ODGJ semua karena Qadarullah, sudah takdir Allah menjadi demikian. Mari selamatkan diri kita, keluarga dan orang terdekat agar terhindar dari masalah ini. Jika kita tinggal bersama atau salah satu anggota keluarga kita ODGJ rawatlah dengan baik, dekati mereka. Tidak sedikit kemudian Allah beri kesembuhan dan menjalani hidup kembali seperti sebelumnya. Cintai kita dan keluarga kita. []


Lebih baru Lebih lama