Mulai Membangun Kebiasaan Baik
Oleh: Siti Hajar
Kebiasaan baik tidak terbentuk dalam sehari. Ia perlu dirawat, diulang, dan
dipupuk secara konsisten. Banyak orang ingin memiliki kebiasaan yang positif,
seperti bangun pagi, berolahraga, membaca Al-Qur'an, dan menjadi individu yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Namun, tanpa perencanaan dan kesadaran yang
kuat, kebiasaan tersebut mudah memudar. Maka, mulailah dengan satu langkah
kecil menuju kehidupan yang lebih baik.
Saat fajar menyingsing, bangun pagi memberi kesempatan untuk mengawali hari
dengan penuh energi dan ketenangan. Tidur lebih awal menjadi kunci utama agar
tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Alarm yang berbunyi dari sudut ruangan
memaksa seseorang untuk beranjak dari tempat tidur. Setelahnya, tubuh bisa
diregangkan perlahan, diikuti dengan wudhu yang menyegarkan. Dengan begitu,
pagi dimulai dengan kebiasaan yang menyehatkan.
Dalam kesunyian pagi, membaca Al-Qur'an menjadi kegiatan yang membawa
ketenangan hati dan memperkuat spiritualitas. Waktu yang telah ditentukan,
misalnya setelah Subuh dan Magrib atau sebelum tidur, membuat kebiasaan ini
lebih mudah diterapkan. Selembar demi selembar ayat yang dibaca memberikan
ketenangan dan inspirasi untuk menjalani hari. Akan lebih baik lagi jika
menargetkan one day one juz. Membiasakan mengaji minimal mengaji satu
hari satu juz.
Olahraga menjadi bagian penting dalam menjaga kebugaran. Tidak harus
dimulai dengan sesuatu yang berat, cukup berjalan kaki di sekitar rumah selama
beberapa menit atau melakukan peregangan ringan. Tubuh yang bergerak terasa
lebih segar dan siap menghadapi berbagai aktivitas. Saat cuaca tidak mendukung
hujan atau mendung, olahraga bisa dilakukan di rumah.
Hanya saja untuk olahraga betul-betul diniatkan dan paksakan diri untuk melakukannya.
Jika tidak semua hanya tinggal kemauan saja tetapi tidak terlaksana dengan
baik.
Mengelilingi komplek dan menyapa tetangga menjadi kebiasaan sederhana yang
mempererat hubungan sosial. Menjalin kebersamaan dengan senyum dan sapaan
hangat membuat lingkungan terasa lebih akrab. Di sela-sela obrolan ringan,
muncul kepedulian terhadap keadaan sekitar.
Silaturahmi dengan keluarga dan sahabat juga penting. Sebuah pesan singkat
atau telepon sederhana bisa menjadi jembatan untuk menjaga hubungan. Bertanya
kabar dengan tulus dan menawarkan bantuan bagi yang membutuhkan menjadikan
seseorang lebih berarti bagi orang lain.
Menjadi perantara dalam kehidupan sosial sering kali memberikan manfaat
besar bagi banyak orang. Seorang teman yang membutuhkan dokter spesialis,
seorang saudara yang mencari tempat kos, atau seorang tetangga yang memerlukan
jasa tukang kebun, semua bisa dipermudah dengan sedikit usaha untuk
menghubungkan mereka dengan orang yang tepat.
Mendengarkan dengan empati adalah kebiasaan lain yang sangat berharga. Saat
seseorang berbicara, perhatian penuh diberikan tanpa tergesa-gesa memberikan
solusi. Kehadiran yang tulus sering kali lebih bermakna dibandingkan sekadar
nasihat.
Di lingkungan sekitar, menjadi tetangga yang dapat diandalkan adalah
sesuatu yang patut dijaga. Menjaga anak tetangga saat orang tuanya harus pergi
sebentar atau membantu mereka yang membutuhkan pertolongan menjadi bentuk
kepedulian yang nyata.
Di dalam rumah, kebersihan adalah cerminan kebiasaan yang tertata. Debu
yang menumpuk di sudut ruangan atau di balik lemari tidak boleh diabaikan.
Dengan jadwal yang dibuat secara teratur, rumah tetap bersih dan nyaman untuk
ditinggali.
Membaca buku menjadi bagian penting dalam memperkaya wawasan. Waktu khusus
yang disediakan setiap hari, meski hanya beberapa menit, bisa menjadi langkah
awal untuk membiasakan diri membaca. Dengan target yang realistis, seperti satu
buku dalam sebulan, kebiasaan ini bisa menjadi bagian dari rutinitas yang
menyenangkan.
Membangun kebiasaan baik membutuhkan ketekunan. Dimulai dari dua atau tiga
kebiasaan terlebih dahulu, lalu secara bertahap ditingkatkan. Waktu yang
realistis untuk setiap kebiasaan membantu menjaga konsistensi. Jadwal harian
atau mingguan mempermudah pengelolaan kebiasaan, sementara alat bantu seperti
jurnal atau aplikasi pengingat bisa meningkatkan disiplin. Setiap bulan,
evaluasi dilakukan untuk melihat perkembangan dan menambahkan kebiasaan baru
jika memungkinkan.
Dengan konsistensi dan kesadaran, kebiasaan baik akan menjadi bagian dari
diri seseorang. Dari langkah kecil yang dilakukan secara rutin, perubahan besar
dalam hidup akan terjadi. Setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih
baik, satu kebiasaan baik pada satu waktu.[]