Mengapa
Tubuh Terasa Lemas Saat Berpuasa?
Oleh:
Siti Hajar
Berpuasa
merupakan ibadah yang tidak hanya menguji kesabaran, tetapi juga ketahanan
fisik seseorang. Namun, tidak jarang banyak orang merasa lemas dan kurang
bertenaga saat menjalankan puasa. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor
utama yang berkaitan dengan pola makan, kebiasaan sehari-hari, serta kondisi
tubuh masing-masing individu.
Salah satu
penyebab utama tubuh terasa lemas adalah kurangnya asupan nutrisi yang
seimbang saat sahur. Banyak orang mengandalkan makanan berkarbohidrat sederhana
seperti nasi putih atau roti tawar tanpa mengimbanginya dengan protein, serat,
dan lemak sehat. Akibatnya, energi yang dihasilkan dari makanan tersebut cepat
habis dan tubuh mudah merasa lelah. Sahur yang hanya mengandalkan makanan
instan atau gorengan juga tidak memberikan cadangan energi yang cukup untuk
beraktivitas sepanjang hari.
Dehidrasi
juga menjadi faktor yang sering menyebabkan tubuh terasa lemas. Kurangnya
asupan cairan sebelum berpuasa dapat mengakibatkan tubuh kehilangan cairan
lebih cepat, terutama jika cuaca sedang panas. Kekurangan cairan ini dapat
menyebabkan pusing, kelelahan, serta sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu,
penting untuk mencukupi kebutuhan air selama sahur dan berbuka agar tubuh tetap
terhidrasi dengan baik.
Selain itu, kadar
gula darah yang menurun secara drastis juga dapat membuat tubuh menjadi
lemas. Konsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana saat sahur
memang dapat memberikan energi secara instan, tetapi efek ini tidak bertahan
lama. Setelah beberapa jam, kadar gula darah akan turun dengan cepat,
menyebabkan rasa lemas, pusing, dan bahkan mengantuk. Untuk menghindari hal
ini, pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah seperti oatmeal,
buah-buahan, atau nasi merah yang dapat menjaga kestabilan gula darah lebih
lama.
Kurangnya
istirahat juga bisa menjadi pemicu tubuh terasa lelah selama puasa.
Kebiasaan tidur larut malam dan bangun sahur dalam keadaan kurang tidur membuat
tubuh tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup. Akibatnya, energi tubuh
tidak optimal dan rasa kantuk pun sulit dihindari. Untuk itu, usahakan tidur
lebih awal atau menyempatkan tidur siang singkat untuk mengembalikan energi
yang hilang.
Faktor lain yang
sering diabaikan adalah kurangnya aktivitas fisik. Banyak orang memilih
untuk mengurangi gerak selama berpuasa karena takut kelelahan. Padahal, kurang
bergerak justru membuat metabolisme tubuh melambat, sehingga tubuh semakin
terasa lemas. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau melakukan peregangan
dapat membantu menjaga kebugaran selama berpuasa.
Selain itu,
tubuh yang kekurangan zat besi juga cenderung lebih mudah lemas saat
berpuasa. Zat besi berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga jika tubuh mengalami defisiensi zat besi, suplai oksigen ke otot dan
otak akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan terasa lemah dan mudah lelah.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, bayam,
dan kacang-kacangan agar tubuh tetap bertenaga.
Pola makan
yang tidak sehat juga bisa menjadi penyebab utama rasa lemas saat berpuasa.
Mengonsumsi makanan berminyak, gorengan, atau makanan cepat saji saat sahur
atau berbuka dapat membuat tubuh cepat lelah karena makanan tersebut sulit
dicerna dan menyebabkan lonjakan gula darah. Selain itu, makanan berlemak
tinggi juga dapat membuat pencernaan bekerja lebih keras, sehingga tubuh terasa
lebih lelah setelah makan.
Tak hanya faktor
fisik, stres dan kurangnya manajemen emosi juga dapat memengaruhi
kondisi tubuh selama berpuasa. Pikiran yang penuh tekanan dan emosi yang tidak
stabil dapat menguras energi serta menyebabkan kelelahan mental yang berimbas
pada kondisi fisik. Oleh karena itu, penting untuk tetap berpikir positif,
menjaga ketenangan hati, serta memperbanyak ibadah agar jiwa dan raga tetap
kuat menjalani puasa.
Untuk
menghindari rasa lemas saat berpuasa, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan
yang bergizi seimbang saat sahur, mencukupi kebutuhan cairan, mengatur pola
tidur yang baik, serta tetap melakukan aktivitas fisik ringan. Dengan menjaga
keseimbangan antara pola makan, istirahat, dan aktivitas, tubuh akan tetap
bugar dan kuat dalam menjalankan ibadah puasa dengan optimal.[]