10 Hal Baik yang Perlu Dilakukan
untuk Meningkatkan Kapasitas Guru
Oleh: Siti Hajar
1. Membaca Buku atau Artikel Pendidikan. Membaca
buku tentang strategi pengajaran, psikologi anak, atau topik terkait pendidikan
tidak ada salahnya. Hari ini kita tidak lagi perlu ke perpustakaan untuk
membaca, tetapi dengan smart phone googling di internet atau bertanya kepada AI
Chat GPT misalnya, semua orang akan mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas. Hanya perlu membuang jauh-jauh rasa malas. Tutupi rasa malu dengan rajin
membaca. Jika punya waktu luang membacalah. Banyak orang tua hari ini,
guru-guru senior yang bahkan sudah memasuki masa purnabakti menyesal karenan
dulu tidak memanfaatkan waktu untuk membaca. Membaca literatur fiksi atau
nonfiksi untuk memperluas wawasan budaya dan kreativitas.
2. Mengikuti blog atau situs web yang membahas
metode pembelajaran inovatif. Ini juga akan didapat dengan rajin mencari,
membaca dan menonton inovasi yang telah dibuat orang lain atau guru-guru lain
di seluruh Indonesia atau yang sudah dibuat orang lain di luar negeri. Namun,
yang harus diingat adalah, ambil yang kira-kira sesuai dengan adat, budaya dan
agama kita. Di sini butuh kehati-hatian. Jika memang cocok silakan diambil.
Jika tidak cari yang lain.
3. Bergabung
dalam Komunitas Guru. Ikut serta dalam pertemuan komunitas guru setempat untuk
berdiskusi dan belajar dari rekan sejawat.Jika di daerah Bapak Ibu Guru ada
komunitas yang sudah berjalan, rajinlah mengikuti aktivitas di group tempat
Bapak Ibu bernaung. Belajar bersama tentu lebih baik dari belajar sendiri.
Namun, jika belum ada, buat saja sekarang, ajak guru-guru yang lain untuk
bergabung. Membahas hal-hal umum yang dihadapi guru juga menjadi dialog yang
bermanfaat bagi sesama Guru. Mengikuti komunitas online seperti grup media sosial
atau forum diskusi untuk berbagi pengalaman dan solusi.
4. Observasi
dan Kolaborasi Antar Guru. Ini bisa dibuat sistem coaching antara guru yunior
dan guru senior. Tidak perlu malu untuk belajar dengan teman guru sendiri,
bahkan masih berada dalam satu sekolah. Mengamati cara mengajar rekan sejawat
di sekolah untuk mempelajari teknik baru. Seterusnya melakukan kolaborasi untuk
merancang materi ajar atau proyek bersama.
5. Mengikuti Webinar atau Podcast. Mengakses konten online seperti webinar, podcast, atau
video pembelajaran untuk menambah wawasan. Manfaatkan waktu sebaik mungkin.
Jadilah learner sepanjang masa karena teman-teman Guru adalah tempat bergantung
siswa-siswinya di sekolah. Saat ini banyak sekali podcast-podcast yang membahas
dunia pendidikan. Ini tentu saja akan menambah wawasan teman-teman sekalian.
6. Refleksi
dan Self-Assessment. Menilai kekuatan dan kelemahan dalam proses pengajaran
melalui refleksi harian atau mingguan. Ini masih dilakukan per-individu dan
juga berkelompok. Dalam grup-grup kecil dalam satu mata pelajaran yang sama
dapat saling memberi masukan-masukan positif dan juga perbaikan-perbaikan yang
dirasa perlu. Saling supportlah.
7. Membuat jurnal pengajaran untuk mencatat
keberhasilan dan tantangan di kelas. Ini adalah challenge yang layak dicoba.
Masukannya bisa dari diri sendiri, siswa dan rekan guru. Menulis jurnal
pengajaran adalah langkah sederhana namun efektif untuk membantu guru
merefleksikan praktik mengajar. Setiap hari atau minggu, guru dapat mencatat
tujuan pembelajaran, keberhasilan, tantangan, dan solusi yang dapat diterapkan.
Format jurnal bisa berupa buku catatan fisik, dokumen digital, atau aplikasi
seperti Notion. Pertanyaan reflektif, seperti “Apa yang berjalan baik hari
ini?” atau “Apa yang perlu diperbaiki?” dapat memandu guru untuk menulis dengan
fokus. Catatan ini juga bisa dilengkapi data seperti hasil evaluasi siswa atau
masukan dari rekan sejawat untuk memberikan gambaran yang lebih kaya.
8. Belajar Teknologi Baru dan mengasah ketrampilan.
Mengenal dan mencoba perangkat lunak atau aplikasi pembelajaran yang dapat
digunakan di kelas. Mengasah keterampilan seni, olahraga, atau keterampilan
lain yang bisa diaplikasikan dalam kegiatan belajar-mengajar. Tidak salah juga
mengikuti Kegiatan Sosial atau Sukarela. Ikut berpartisipasi dalam program
sosial yang melibatkan anak-anak atau pendidikan masyarakat untuk memperkaya
pengalaman.
9. Menulis
dan Berbagi Pengalaman. Menulis artikel tentang pengalaman mengajar atau tips
mengajar untuk media lokal atau platform digital. Membuat blog atau vlog untuk
berbagi pandangan tentang dunia pendidikan. Ini akan memberi pengalaman baru
bagi Guru dan akan meningkatkan kepercayaan diri sebagai Guru penulis. Saya
yakin nilai diri seorang Guru penulis tentu akan lebih tinggi dibandingkan Guru
yang tidak cakap dalam menulis.
10. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, guru perlu bersikap
fleksibel dan siap beradaptasi dengan perubahan kurikulum, metode pembelajaran,
serta teknologi yang mendukung proses belajar mengajar. Dengan menerima
perbedaan, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana
setiap siswa merasa dihargai dan didukung sesuai dengan keunikan serta
potensinya masing-masing. Sikap terbuka terhadap perubahan memungkinkan guru
untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensinya, sehingga mampu memberikan
pembelajaran yang lebih efektif dan relevan bagi siswa.
Guru yang terus belajar dan berinovasi akan menjadi teladan sejati bagi siswa. Terus memperbaiki diri dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, guru tidak hanya mencerdaskan generasi bangsa tetapi juga menjaga wibawa serta kredibilitasnya sebagai pendidik yang layak digugu dan ditiru.